Dampak Buruk Perubahan Kebijakan Monetisasi Facebook

Kebijakan Monetisasi Facebook terbaru 2025
image_alt
Monetisasi kebijakan facebook

Fitur monetisasi iklan in-stream di Facebook tadinya menawarkan harapan besar bagi kreator konten, terutama bagi mereka yang sedang membangun basis pengikutnya.

Dengan hanya memenuhi beberapa syarat, seperti misalnya jumlah tayangan tertentu dan pengikut yang mencukupi, siapapun bisa mulai mengajukan untuk menghasilkan uang dari video yang mereka unggah.

Related Posts

Namun belakangan ini, kebijakan monetisasi Facebook berubah drastis, alih-alih membiarkan kreator yang memenuhi syarat masuk, sekarang hanya kreator yang mendapat undangan khusus yang bisa mengaktifkan fitur iklan in-stream yang nantinya akan mencakup beberapa fitur monet lainnya.

Perubahan semacam ini tentu memicu pro dan kontra, terutama di kalangan konten kreator pemula yang sedang merintis FB Pro ataupun fanspage. Jadi yuk, kita bahas dampak buruk dari perubahan ini kira-kira apa saja.

Perubahan Kebijkan Monetisasi Facebook

Nah, perubahan semacam ini bukan hanya soal akses yang semakin sulit ya, tapi juga berdampak pada motivasi kreator pemula itu sendiri.

Dulu ketika syarat-syarat monet masih bisa dicapai dengan usaha keras dan konsisten dalam memenuhi persyaratannya, banyak orang atau kreator pemula itu yang rela berjuang membangun konten mereka dari awal banget gitu kan dengan cara yang organik.

Tapi kini dengan adanya sistem undangan, perjalanan untuk meraih monet itu menjadi lebih tidak pasti kayaknya. Lalu apa saja nih dampak buruk dari kebijakan baru ini kira-kira bagi kreator pemula khususnya? Yuk, kita bahas lebih dalam.

Dapak Buruk Kebijakan Baru Untuk Monetisasi Facebook

  1. Yang pertama kemungkinan akan menyebabkan penurunan motivasi bagi kreator pemula.

    Ini pasti akan menjadi dampak yang paling terasa dari perubahan kebijakan ini, turunnya motivasi kreator pemula.

    Sebelum kebijakan berubah, kreator itu bisa mengukur kesuksesan mereka dengan melihat sejauh mana mereka mendekati syarat monet itu sampai terpenuhi.

    Mereka bakalan tahu bahwa jika mereka mencapai jumlah tayangan dan penggigul tertentu, mereka bakalan bisa mulai menghasilkan pendapatan.

    Ini tentu menjadi motivasi besar bagi banyak orang untuk terus membuat konten secara konsisten dan menarik sampai benar-benar terpenuhi persyaratannya.

    Namun setelah adanya sistem undangan yang sekarang, proses itu tuh menjadi lebih tidak pasti ya kan?

    Karena meskipun seorang kreator telah memenuhi syarat-syarat sebelumnya misalnya, tidak ada jaminan mereka itu akan mendapatkan undangan untuk monetisasi.

    Ini tuh kayak iklan di Reels ya yang sebelumnya sama bonus yang pakai jalur undangan.

    Nah, berikutnya. Hal ini tentu membuat banyak kreator pemula itu merasa kemungkinan usahanya akan sia-sia gitu.

    Mereka mungkin akan berpikir buat apa terus berjuang kalau akhirnya tetap tidak bisa monetisasi atau nggak tahu nih monetnya kapan. Akibatnya banyak yang kehilangan semangat untuk terus berkarya.

    Tidak adanya kepastian semacam ini juga membuat kreator pemula itu bakalan merasa tertinggal dari mereka yang sudah lebih dulu mendapatkan akses monetisasi.
    Padahal konten mereka mungkin sama bagusnya atau bahkan lebih baik dari kreator yang sudah monet tersebut.
    Dengan kebijakan lama setidaknya mereka bisa bersaing secara adil dengan mencapai syarat yang sama. Namun sekarang mereka itu harus menunggu undangan yang mungkin, kemungkinan ya tidak akan pernah datang.
  2. Dampak yang kedua, kemungkinan akan menyebabkan ketidakadilan dalam proses seleksi.

    Apabila sistem undangan yang digunakan Facebook tidak transparan maka akan menyebabkan kreator nggak tahu kriteria pasti yang harus dipenuhi untuk mendapatkan undangan.

    Lalu ada kemungkinan besar bahwa proses seleksi.

    Nantinya siapa yang bakalan diundang itu mungkin akan lebih dipengaruhi oleh faktor-faktor yang sulit diukur seperti preferensi pribadi atau algoritma yang tidak jelas.

    Hal ini tentu membuat kreator yang sudah memenuhi syarat secara teknis tadinya, seperti jumlah tayangan ataupun pengikut tertentu gitu, merasa diperlakukan tidak adil kalau kejadian ya.

    Mereka mungkin akan bertanya-tanya, mengapa kreator lain dengan konten yang sama atau bahkan lebih sedikit pengikut bisa mendapatkan undangan, sementara mereka tidak.

    Nah, ketidakjelasan ini tentunya akan menciptakan frustasi dan perasaan tidak dihargai.

    Selain itu, seleksi yang tidak transparan semacam ini kalau terjadi, bisa menciptakan kesenjangan yang semakin besar antara kreator besar dan kecil.

    Kreator besar yang sudah terkenal mungkin lebih mudah mendapatkan undangan karena mereka dianggap lebih menguntungkan bagi platform.

    Sementara kreator kecil, meskipun kontennya berkualitas bisa saja terpinggirkan karena tidak punya pengaruh sebesar kreator besar. Oke, itu kemungkinan dampak yang kecil.
  3. Lalu yang ketiga kira-kira apa? Yaitu adalah meningkatnya persaingan tidak sehat.

    Perubahan semacam ini juga memicu persaingan yang semakin tidak sehat di kalangan kreator.

    Dulu dengan syarat yang jelas, semua kreator memiliki jalur yang sama untuk mencapai monetisasi. Karena hanya iklan instream biasanya yang paling diandalkan sama kreator pemula.

    Ya nggak, soalnya kalau yang Reels dan Bonus itu jalur undangan, tapi karena sekarang iklan di Reels itu juga sudah jalur undangan.

    Nah sekarang dengan sistem undangan ini creator itu pastinya akan merasa harus menjual diri lebih keras ya berkaitan dengan konteks pada poin ketiga ini.

    Itu tuh agar bisa dilirik oleh Facebook gitu. Mereka mungkin merasa perlu membuat konten yang lebih bombastis atau kontroversial hanya untuk menarik perhatian dan berharap mendapatkan undangan.

    Jadi pola pikirnya mungkin kontennya harus booming gitu supaya bisa diundang.

    Hal ini kalau terjadi tentu akan merusak kualitas konten di platform Facebook itu sendiri ya.

    Alih-alih fokus pada pembuatan konten yang bermanfaat dan informatif, creator mungkin akan lebih fokus pada cara cepat untuk viral itu kayak gimana demi mendapatkan perhatian dari Facebook itu sendiri.

    Akibatnya kualitas konten secara keseluruhan bisa menurun karena creator lebih fokus pada aspek-aspek superficial daripada nilai dari konten itu sendiri.

    Selain itu persaingan yang tidak sehat ini juga bisa merusak hubungan di antara antar creator.

    Mereka yang sudah mendapatkan undangan mungkin dilihat dengan rasa iri oleh creator lain yang belum beruntung.

    Bisa aja ya kan padahal seharusnya komunitas creator saling mendukung dan memberikan inspirasi antara satu sama lain.

    Namun dengan adanya kebijakan baru ini bisa aja rasa persaingan itu menjadi lebih dominan daripada semangat kebersamaan. Tapi ini hanya asumsi ya untuk poin ketiga ini.
  4. Dan yang keempat kita lanjut lagi nih bisa menyebabkan apa ya terhambatnya kreativitas konten.

    Kebijakan yang baru ini tuh tentunya juga berdampak negatif pada kreativitas si konten creator.

    Ketika creator tahu bahwa tidak ada jaminan bisa mendapatkan monetisasi meskipun sudah berusaha keras karena lewat jalur undangan.

    Mereka mungkin akan merasa tidak lagi bebas untuk berkreasi dan mereka kemungkinan juga akan cenderung membuat konten yang lebih aman dan mainstream gitu. Karena merasa itu yang lebih mungkin dilirik oleh Facebook.

    Tapi ini kita lihat aja nanti ya apakah ada creator yang masih berani bikin konten pakai sound punya orang lain gitu kan.

    Nah dalam artikel ini saya mau nyampaikan kayak gini teman-teman ya. Kreativitas itu adalah kunci dari konten yang menarik sebenarnya, tapi dengan adanya tekanan untuk memenuhi ekspektasi yang tidak jelas Creator mungkin akan kehilangan kesempatan untuk bereksperimen dengan ide-ide yang mungkin lebih inovatif tadinya.

    Ini tentu akan membuat perkembangan konten di platformnya Facebook itu menjadi lebih taknan, Karena semua creator hanya berfokus pada formula yang sudah terbukti bekerja saja.

    Padahal tadinya dengan kebijakan yang lebih jelas dan adil, Creator itu bisa merasa lebih bebas untuk berkarya tanpa harus khawatir apakah mereka akan mendapatkan kesempatan monet atau tidak.

    Namun dengan adanya sistem undang-undang dengan yang sekarang para creator mungkin akan lebih memilih jalan yang aman yang pada akhirnya membatasi potensi mereka sebagai creator.

    Padahal kalau dipikir-pikir ya even Youtube saja itu sampai sekarang masih pakai persyaratan jam tayang, jemudian jumlah subscribers gitu dan nggak pernah ada yang diubah malah ditambah gitu ya.

    Nah sementara Facebook ini malah diubah dan dikurangi jadi nggak jelas gitu.

    Oke kesimpulan dari apa yang sudah saya sampaikan terkait dengan 4 poin tadi, Dampak buruk perubahan persyaratan atau sistem penerimaan iklan in-stream di Facebook Itu kayak gini teman-teman.
Perubahan kebijakan monetisasi iklan in-stream di Facebook baik itu di Facebook profesional maupun fanspage, jelas membawa dampak yang buruk terutama bagi creator pemula yang baru ngonten sebulan dua bulan ini misalnya. Atau yang belum merasakan monetisasi sama sekali padahal ngontennya udah lama.

Penurunan motivasi, ketidakadilan dalam seleksi, persaingan yang tidak sehat hingga terhambatnya kreativitas adalah beberapa masalah utama yang tadi sudah saya jelaskan yang itu kemungkinan akan muncul akibat sistem undangan ini.

Bisa jadi juga populasi konten creator di Facebook akan berkurang karena jalur undangan. Jadi suka-suka Facebook mau ngasih ke siapa ya kan, Kalau dari saya sih, Misalnya kalau Facebook nih ingin tetap mendukung perkembangan konten creator di platform mereka supaya bisa makin bersaing gitu kan dengan platform yang lainnya

Ya mereka harusnya perlu mempertimbangkan ulang kebijakan ini agar lebih adil dan transparan gitu, sehingga semua creator baik yang besar maupun kecil memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang dan mendapatkan penghasilan dari karya mereka di sana gitu ya

Cuma ya untuk lebih lanjutnya nanti kita lihat saja ke depannya, Karena fitur ini kan belum merata. Kalau yang saya lihat soalnya baru banget diterapkan gitu, Jadi kita lihat beberapa bulan ke depan kira-kira apa yang akan terjadi. atau ada hal yang lebih wow lagi daripada ini, attau justru Facebook mengubah pikirannya gitu dan kembali ke bentuk yang semula gitu ya.

Kalau dari saya sih pengennya kayak Youtube sistemnya, maksudnya kayak jangan ada yang berubah drastis, tapi ditambah aja gitu

Teman-teman yang main Youtube pasti paham lah ya, kalau jalur monet di Youtube itu tidak ada yang berubah dari dulu hanya saja ada penambahan-penambahan khusus yang makin mempermudah para creator untuk bisa menjangkau monetisasi.

itu lebih cepat dan makin banyak penjualan dan juga penawaran monet yang tersedia di Youtube, dan saya juga ingin menyampaikan ke teman-teman sekalian gitu, Kalau misalnya nih Facebook nanti makin sulit monetnya, Yaudah teman-teman yang keberatan konten di Facebook mungkin bisa mencari platform yang lebih terasa mudah aja gitu ya, Contohnya kayak Youtube , Snack Video dan masih banyak lagi.

Buat yang tadinya kepengen di Facebook karena kedengerannya gampang gitu kan tapi ternyata eh dibikin sulit.

Nah ada alternatif lain kayak Youtube ataupun TikTok oke, Yup segitu aja untuk artikel kali ini, Kita jumpa lagi di postingan berikutnya.

Jadi ya terima kasih buat yang sudah baca dari awal sampai selesai, Sampai jumpa di berikutny!

About the author

G-TRIK ID
Saya adalah seorang content creator di semua aplikasi : Facebook, Youtube, Blogger, Snack Video dan Aplikasi Lainnya

Posting Komentar